Thursday, January 29, 2015

Evolusi (Tak Pernah Puas)

Greetings...

Astaga banyak sekali sarang laba- laba dan berbagai mahkluk melata aneh nan mengerikan disini. Maka dari itu biarkan gue untuk bersih- bersih sejenak.........


Ok sudah bersih dengan mengerahkan berbagai macam alat dari alat- alat kecil hingga alat berat (ya nggaklah ya), bagaimana kabarnya para pembaca yang sudah tidak setia lagi karena terlalu lamanya gue nggak menulis. Berapa lama ya ? satu, dua, tiga ternyata jari- jari gue nggak cukup untuk menghitung berapa hari lamanya tangan gue ini nggak menghantam keyboard laptop untuk menulis di Blog Badjingan ini.

Baiklah kali ini apa yang akan di bahas ? sebenarnya banyak banget tapi satu- satu aja dulu karena sedang libur kuliah dan kebanyakan bengong aja maka hari- hari gue banyak habiskan bersama sahabat spesial yang paling setia nggak pernah mengeluh, selalu nurut dan pengertian banget siapakah itu ? nggak usah kaget sahabat spesial sudah berganti subjeknya yaitu menjadi sebuah benda mati kalau nggak di pake dan hidup kalau di tekan tombol start atau di injak kick startnya benda ini sudah pernah di bahas pada episode sebelumnya tapi kali ini akan di bahas dari awal benar- benar dari awal saat motor Yamaha Vixion lansiran 2011 yang sekarang terkenal dengan nama Old Vixion karena sudah ada yang model baru.


Tuh masih kinyis- kinyis standar banget maklum baru saja dateng dari dealer yang di antarkan dengan sebuah mobil pick up bersama Yamaha Mio Soul putih dan Yamaha Scorpio merah yang entah kemana diantarkanya kedatangan motor ini bener- bener gue tunggu sampe jantung dag dig guk guk (lebay). Tepatnya jam 09:30 pagi Vixion ini datang yang sebenernya gue nggak pingin Vixion loh ?

Jadi begini orang tua gue dulu 4 tahun yang lalu disaat gue masih imut- imut usia pelajar SMA kelas 9 menjanjikan sebuah sepeda motor baru kalau sudah lulus SMA. Karena dulu pakainya motor bebek yaitu Suzuki Shogun R 110 warna hitam keluaran tahun 2002 warisan dari kakak pertama maka ketika di janjikan motor baru nggak jauh- jauh dari genre bebek model pertama yang gue tuju adalah Yamaha Jupiter MX model terbaru saat itu. Modelnya aduahi banget bagi gue tapi, pas konfirmasi ke orang tua malah bilangnya jangan model bebek lagi wooow ! sontak saat itu gue bingung nggak bakal gue nengok ke motor matic badan gue gede gini masa naik matic yang identik dengan ukuran motor yang kecil dan juga di rumah sudah ada Yamaha Majesty motor matic gede yang nggak mungkin gue pake harian.

Jadi setiap ada di jalan gue tengok kanan- kiri motor mana yang kiranya pas buat gue. Dari jendela mobil gue lihat sebuah motor berwarna merah menyalip sport dari negara India yaitu Bajaj Pulsar 135LS wuih keren tuh motor (bagi gue dulu). Lalu, lagi gue mengkonfirmasi ke orang tua mengatakan bahwa keinginan motor baru gue tertuju pada sport 135cc seharga 14 jutaan itu tapi orang tua bilang "Coba cari merek Jepang aja lah" walaaaaaaah makin mumet nih kepala. Sempet mampir ke merek sayap mengepak melirik ada Honda Mega pro dan Honda Tiger tapi hati rasanya nggak cocok dengan mereka berdua akhirnya diam tanpa pilihan.

Sampai membeli sebuah tabloid bertema berita motor ada artikel yang berjudul adiknya Vixion yaitu Yamaha Byson "Subhanallah" ini motor keren abis dengan kapasitas mesin 150cc memebuat gue langsung meleleh dan merengek ini pilihan gue. Hingga sampailah di saat yang gue tunggu- tunggu, mampir ke dealer untuk deal dengan Yamaha Byson namun pada saat sampai di sana Byson indenya mencapai 4 bulan lamaaaaa banget !
Padahal itu motor di pajang sebagai display bersama 2 sport Yamaha lainya yaitu Vixion dan Scorpio. Nunggu 4 bulan bukan waktu yang singkat pilihan harus sekarang dan hanya di hadapkan dengan Vixion dan Scorpio. Lumayan memakan waktu lama gue dan kedua orang tua di dealer Yamaha naik turun Byson, Vixion, Scorpio bolak- balik. Sempet di tawarkan Scorpio aja sama orang tua tapi modelnya gue nggak suka banget maaf- maaf bagi gue kaya motor power ranger. Yasudahlah VIXION warna abu- abu dan Alhamdulillah ready stock dan 2 hari kemudian sampai tuh motor di garasi.

Namanya manusia apalagi masih muda eksperimen dan coba- coba masih suka di coba Vixion gue nggak bertahan lama dalam wujud standar hal pertama adalah ketidak sengajaan membeli rear hugger yang kebetulan dapet murah banget. Lanjut beli visor Tiger revo dan under cowl jadilah seperti ini motor gue
Ban depan belakang masih model tube type atau masih ada ban dalamnya namun ban belakang nggak bertahan 1 tahun. Apes saat pulang kampus lewat daerah Kampung Melayu ban belakang robek luar dalam karena gue nggak sengaja melindas besi tulangan beton jalan.

Jadinya ban belakang di gantikan oleh Corsa S123 tubless ukuran 110/70 lumayanlah tampilan belakang jadi lebih macho karena ban belakang membengkak dari sebelumnya ukuran 90/90.
Evolusi motor gue terus berjalan khususnya visor yang paling sering kena sentuhan cat karena gue pernah ndolsor ke aspal visor baret parah dari sebelumnya warna hitam transparan gue cat hitam doff, bosen cat hitam metalik, bosen hitam gloss, bosen balik lagi ke hitam doff. Stang dari standar gue ganti dengan stang Yamaha Byson biar kesampaian ngerasain posisi berkendara kaya Byson yang nggak kesampean. Nggak sampai disitu aja gue bener- bener gatel dandanin Vixion kesayangan gue. Biar keliatan bagaimana evolusinya gue kasih gambar- gambarnya aja ya ada di bawah ini. Ok sampai disini saja awalnya dan Hapusajakhirnya...


baru- baru pake stang Byson

Masih pake visor Tiger revo ditambah handguard acerbis, stibilizer shark, dan raiser stang
Sudah pake visor merek Geba Leisure Part punya Yamaha Nouvo
wujud terakhir under cowl sudah dilepas biar keliatan tinggi lagi