Wednesday, February 12, 2014

Dimana Lagi Kami Bermain ? Dimana Lagi Kami Berlari ?

Greetings...

Melihat pertumbuhan kota besar di Indonesia, pulau Jawa khususnya membuat penulis bangga karena hanya erselang 1 tahun saja banyak sekali kemajuan yang dapat kita rasakan terutama pada bidang ekonomi dan sarana prasarana. Pemerintah benar- benar menggencarkan pertumbuhan kota besar tak jauh- jauh lihat saja ibu kota tercinta DKI Jakarta. Lihatlah sekeliling kota besar ini, ratusan bahakan ribuan gedung tinggi pencakar langit merupakan pemandangan yang biasa dan tak mengherankan. Mall- mall bertebaran seperti debu di kota ini. Hanya berjarak kurang dari 1 km saja kita pasti akan menemukan Mall atau pusat perbelanjaan di kota yang telah berusia 400 tahun lebih ini. Semua itu menandakan ekonomi kota ini benar- benar maju dan sangatlah baik pertumbuhanya. DKI Jakarta menjadi kaya raya karena pajak yang didapatkan dari pembangunan yang sudah tidak bisa di hitung dalam sehari.

Namun, dibalik pertumbuhan dan pembangunan yang baik itu terdapat sebuah masalah kecil yang akan menjadi bom waktu di kemudian hari. Memang tak banyak orang yang memikirkan hal ini tapi ini sangat penting, yaitu lahan bermain bagi anak- anak. Jika kalian kini berusia sekitar 20 tahunan maka masa kecil kalian pasti bahagia karena masih banyak sekali lapangan atau tanah kosong yang masih bisa di jadikan tempat bermain bersama kawan- kawan, berlarian kesana kemari tanpa harus mengkhawatirkan adanya kendaraan yang mengganggu. Tetapi lihatlah kini apakah masih ada lahan kosong tempat bermain seperti dulu di Jakarta ? jawabanya masih ada tapi jumlahnya pasti sudah jauh berkurang. Dapat dikatakan lahan kosong kini sudah berkurang 80% lebih. Dari pengamatan penulis di daerah sekitar tempat tinggal. Selama 10 tahun belakangan ini lapangan dan tanah kosong yang dulu sangat banyak bisa penulis temukan sekitar 9 lapangan termasuk lahan kosong dengan luas yang cukup besar. Tapi kini lahan- lahan tersebut hanya tersisa 3 saja dan ukuranya mengecil. Kemana lapangan dan lahan kosong itu pergi ? entah kemana tapi semua sudah dibangun beberapa rumah besar diatasnya. Contoh didekat tempat tinggal penulis dulu sekitar tahun 2000 ada sebuah lahan kosong yang disebut lapangan merah. Tempat itu sangatlah luas dan benar- benar seru saat di jadiakn tempat bermain dan berlarian bersama kawan- kawan. Kini, Jejak- jejak anak- anak yang berlari, teriakan, dan tawa tinggal menjadi kenangan. Lapangan merah sudah di tutupi dengan 6 unit rumah besar diatasnya memaksa anak- anak generasi penerus harus bermain di jalanan yang berbahaya karena kendaraan yang hilir mudik sewaktu- waktu bisa membahayakan mereka.

Ini barulah sebuah contoh kecil dari hilangnya tempat bermain bagaimana di tempat tinggal kalian ? apakah masih banyak tempat bermain ? apakah hanya di mall saja tempat bermain yang harus mengeluarkan biaya lebih untuk menikmati kegembiraan ?. Semoga saja pemerintah sadar dan mau membuka lahan untuk tempat bermain anak- anak penerus bangsa. Ok sampai disini saja awalnya dan Hapusajakhirnya...